Pasal7 Dalam melaksanakan pengisian JPT Pratama melalui huruf c dilakukan sebagai dasar pertimbangan, dengan ketentuan sebagai berikut: a. evaluasi terhadap profil pelamar untuk melihat 7. Surat keterangan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat; 8. Daftar riwayat hidup.
Isiandalam surat permohonan diisi dengan lengkap menggunakan huruf balok/kapital dan dicetak. PETUNJUK PENGISIAN. SURAT PERMOHONAN PENERBITAN KEMBALI KEPUTUSAN KETUA. Nomor (1) : diisi dengan nama lengkap Pemohon. Nomor (2) : diisi dengan dan tanggal lahir Pemohon. Nomor (3) : diisi dengan pendidikan terakhir Pemohon.
2 Dalam hal surat permohonan ditandatangani oleh kuasa harus dilampiri surat kuasa khusus. *) coret/hapus yang tidak sesuai Pejabat Bank/Pos Persepsi*) Isian SSP yang tertera dalam Bukti Penerimaan Negara yang sudah masuk dalam MPN adalah: sesuai dengan isian SSP Wajib Pajak. Demikian Surat Pernyataan dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana
IX: Bulan pembuatan surat yang ditulis menggunakan angka romawi 2019 : Tahun berjalan dari pembuatan surat. Dalam menulis nomor surat, letak nomor surat diletakkan pada posisi atas kiri di bawah kop surat. Nomor surat juga terletak di atas tulisan lampiran atau perihal. Nomor : 12.010/DP-KM/IX/2019. Lampiran : - Perihal : Surat Perintah
Lakukanpengisian kolom isian yang tersedia dengan ketentuan sebagai berikut : a. Kolom Nama Zat Aktif , diisi dengan menuliskan nama zat aktif yang sesuai pada daftar
Perihal: Permohonan Surat Pengantar *) Isian Permohonan surat ini harus diketik/diprint, permohonan dalam bentuk tulisan tangan tidak akan diproses. Yth. Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang Yang bertanda tangan di bawah ini :
PETUNJUKPENGISIAN SURAT PENGANTAR PINDAH ANTAR KABUPATEN/KOTA ATAU ANTAR PROVINSI(F-1.33) A. UMUM 1. Alat tulis yang digunakan dalam pengisian formulir oleh pemohon adalah ballpoint dengan tinta hitam dan ditulis dengan menggunakan huruf cetak. B. PENGISIAN ELEMEN DATA 3. Nomor Kartu Keluarga Ditulis nomor KK sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
LF7U. Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS surat isian 7 huruf awal huruf n. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan. Diawali dengan dua huruf yang terdapat dalam 10 surat yakni Ghâfir, Fussilat, Asy-Syura, al-Zukhruf, al-Dukhan, al-Jatsiyah, al-Ahqaf, Taha, al-Naml, dan Yâsin. 3. Diawali dengan tiga huruf yang terdapat dalam 13 surat. Enam surat dimulai dengan Alif-lâm-mîm, yakni al-Baqarah, Ali Imran, al-Ankabut, al-Rum, Lukman, al-Sajdah. Bijak Quran Tajwid BIJAK MEMBACA HURUF HIJAIYAH DI AWAL SURAHSistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS surat isian 7 huruf huruf awal b. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan. Hikmah diturunkannya Al-Qur'an dengan tujuh huruf ahruf sab'ah dapat disimpulkan sebagai berikut Untuk memudahkan bacaan dan hafalan bagi bangsa yang ummi, yang setiap kabilahnya mempunyai dialek masing-masing, dan belum terbiasa menghafal syariat, apalagi mentradisikannya. Bukti kemukjizatan Al-Qur'an bagi kebahasaan orang arab. 1. Surah Al-Baqarah Surah ke-2, yang dimulai dengan, Alif laam miim Baca Juga Kenapa Harus Memilih Islam? 2. Surah Ali 'Imran Surah ke-3, yang dimulai dengan, Alif laam miim 3. Surah Al-A'raaf Surah ke-7, yang dimulai dengan, Alif laam mim shad 4. Surah Yunus Surah ke-10, yang dimulai dengan, Alif laam raa 5. Surah Hawamin adalah nama bagi tujuh surah di dalam Alquran yang dibuka dengan huruf muqata'ah yang berdiri sendiri seperti ha dan mim. Tujuh surah tersebut adalah surah Al Mu'min/Ghafir, Fusshilat, As Syura, Al Zukhruf, Ad Dukhan, Al Jatsiyah, dan Al Ahqaf. Penamaan Hawamin, menurut Thomas Hughes dalam Dictionary Islam 1885 bermula. Mengenal huruf awal worksheetSurat Isian 7 Huruf Awal Huruf N. Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS surat isian 7 huruf huruf awal b. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang. A. Pandangan ulama tafsir Huruf-huruf hijaiyah yang ada di awal-awal surat seperti ﺍﻟﻢ dan semisalnya ini disebut sebagai al-huruf al-muqaththa'ah . Ada 29 dua puluh sembilan surat yang diawali dengan huruf muqaththa'ah ini, yang pertama Surat al-Baqarah dan yang akhir Surat al-Qalam. 14 Huruf Awal Surah. Pagi ini cibun setia menunggu tuannya untuk sarapan. Sungguhh kesian melihat wajahnya. Malam tadi kami belajar 14 huruf awal surah. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf adalah bagian dari hukum Mad Far'i yang terjadi pada huruf-huruf tunggal pada permulaan surah-surah di dalam Al-Qur'an. Dan hanya dibaca nama huruf-nya saja. Mencari kata di kamus bahasa Indonesia dengan awalan huruf N. Penjelasan Huruf Alif Lam Mim Pada Awal Surat Al Baqoroh BangkitMediaJika yang dimaksudkan ialah nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan dokumen resmi pemerintah dari negara tertentu, misalnya Indonesia, huruf awal kata itu ditulis dengan huruf kapital. Misalnya Pemberian gaji bulan ke 13 sudah disetujui Pemerintah. Tahun ini Departemen sedang menelaah masalah itu. 11. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama seperti pada nama bangsa, suku, bahasa, dan aksara. Misalnya bangsa I ndonesia. suku D ani. bahasa T olaki. aksara K aganga. 12. Huruf kapital tidak digunakan pada nama bangsa, suku, bahasa, dan aksara yang berupa bentuk dasar kata turunan. Ada banyak riwayat yang seperti anda katakan, menyebutkan bahwa Al-Quran diturunkan dengan tujuh huruf, di antaranyaadalah lafadz hadits berikut ini Dari Ibn Abbas berkata bahwaRasulullah SAW bersabda, "Jibril membacakan Qur'an kepadaku dengan satu huruf. Dalam bahasa Ibrani modern, penggunaan huruf Waw di antara huruf-huruf lain, sekitar 10%. Nilai huruf. Waw dalam gematria melambangkan angka 6, dan jika dipakai di awal Kalender Ibrani berarti 6000 misalnya ותשנד dalam angka Arab menjadi tahun 6754.. Kata-kata yang ditulis sebagai waw. Waw di permulaan suatu kata mempunyai sejumlah kemungkinan makna Bijak Quran Tajwid BIJAK MEMBACA HURUF HIJAIYAH DI AWAL SURAHMenurut As-Suyuti, pembukaan-pembukaan surat awail Al-Suwar atau huruf-huruf potongan Al-Huruf Al-Muqatta'ah ini termasuk ayat-ayat mutasyabihat. Sebagai ayat-ayat mutasyabihat, para ulama berbeda pendapat lagi dalam memahami dan menafsirkannya. Dalam hal ini pendapat para ulama pokoknya terbagi dua. Huruf ya dan shin dalam surat Yâsin. 3 Diawali dengan tiga huruf Ini terdapat dalam 13 surat, yakni Enam surat dimulai dengan huruf Alif-lâm-mîm, yakni al-Baqarah, Ali Imran, al-Ankabut, al-Rum, Lukman, al-Sajdah. Lima surat diawali dengan huruf Alif-lam-râ, yakni surat Yunus, Hud, Yusuf, Ibrahim, al-Hijr.
Jawaban ✅ untuk SURAT ISIAN 7 HURUF dalam Teka-Teki Silang. Temukan jawaban ⭐ terbaik untuk menyelesaikan segala jenis permainan puzzle Di antara jawaban yang akan Anda temukan di sini yang terbaik adalah Blangko dengan 7 huruf, dengan mengkliknya Anda dapat menemukan sinonim yang dapat membantu Anda menyelesaikan teka-teki silang Anda. Solusi terbaik 0 0 0 0 Apakah itu membantu Anda? 0 0 Frasa Jawaban Huruf Surat Isian Blangko 7 Surat Isian Formulir 8 Bagikan pertanyaan ini dan minta bantuan teman Anda! Apakah Anda tahu jawabannya? Jika Anda tahu jawabannya dan ingin membantu komunitas lainnya, kirimkan solusi Anda Serupa
Sejak diturunkan beberapa abad yang lalu, keotentikan al-Qur’ân tetap terjaga dan terpelihara tanpa tersentuh oleh perubahan dan kemusnahan. Pemeliharaan tersebut telah berlangsung sejak zaman Nabi Saw, mulai dengan cara pemeliharaan lewat hafalan dan rekaman secara tertulis terhadap teks-teks alQur’ân setelah wahyu diturunkan, dilanjutkan dengan pengumpulan dan kodifikasi terhadap teks-teks al-Qur’ân sampai kepada studi terhadap al-Qur’ân. Studi terhadap al-Qur’ân, sebagai sumber ajaran Islam, telah memotivasi lahirnya berbagai disiplin ilmu dalam ruang lingkup Ulûm al Qur’an. Ilmu-ilmu tersebut muncul seiring dengan usaha untuk menjawab berbagai persoalan yang muncul dalam proses pemahaman terhadap pesan-pesan dan isyarat kitab suci tersebut. Konsep sab’ah ahruf adalah salah satu konsep yang muncul berdasarkan pemahaman terhadap riwayat-riwayat yang menginformasikan bahwa al-Qur’an diturunkan dalam 7 huruf. Makna sab’ah ahruf yang diungkapkan oleh riwayatriwayat tersebut dipahami berbeda oleh para ulama. Adanya pemahaman bahwa al-Qur’an diturunkan dengan sab’ah ahruf memunculkan asumsi bahwa ada versiversi ayat al-Qur’an yang tidak dituliskan dalam mushhaf yang disusun pada masa Usman bin Affan, karena hanya satu versi yang dipilih dan ditampilkan. Untuk menghindari adanya kesalahpahaman dalam memahami hadis-hadis tujuh huruf tersebut perlu adanya kajian secara teks dan konteks, Agar apa yang dimaksud oleh Rasul dengan 7 huruf pada hadis tersebut dapat dimaknai sesuai dengan konteks kekinian, setidaknya dapat menjadi alternatif pemahaman untuk meminimalisir timbulnya perbedaan pendapat. Hadis-Hadis Sab’ah Ahruf Munculnya konsep sab’atu ahruf dalam kajian ulum al-Qur’an didasari oleh adanya hadis-hadis yang secara tekstual menjelaskan tentang hal tersebut. Secara garis besar hadis-hadis yang menginformasikan tentang turunnya al-Qur’an dengan 7 huruf dapat diklasifikasikan kepada 3 kelompok; pertama, hadis-hadis yang menggambarkan perbedaan para shahabat dalam membaca suatu ayat, kemudian mereka mengklarifikasikan bacaan mereka masing-masing kepada nabi, yang kemudian semuanya dibenarkan oleh nabi karena al-Qur’an diturunkan ;dalam tujuh hurufحَدَّث نَا عَبدُ اللهِ بنَُيوسُفَ،َأخْبَ رناَمَالكٌ، عَنِ ابنِ شِهَابٍ، عَنْ عُرْوةََبنِ الزب يِْْ، عَنْ عَبْدِ الرحََْنِ بْنِ عبدٍ القَاريِّ،َأنهُ قالَ سََِعْتُ عمَرَ بنَ الخطابِ رضِيَ اللهُ عَنْهُ، ي قُولُ سََِعْتُ هِشَامَ بنَ حَكَِيمِ بنِ حِزام، ي قْرأُ سُورةَ الفُرْقانِ عَلىَغَيِْْ مَا أقَْ رؤهَا، وكَانَ رسُولُ اللهِ صَلى اللهُ عَليْهِ وَسََلمَ أقْ رأنيهَا، وكدْتُ أنْ أعْجَلَ عَليْهِ، ثَُُّ أمْهَلْتهُ حَتََّّ انصَرفَ، ثََُُّلببْتهَُ بردَائهِ، فجِئْتَُبهِ َرسُولَ اللهَِصَلى اللهُ عَليهِ وَسَلمَ، َفَ قُلتُ َإنَِِّّسَََِعْتَُ هَذَاَي قْرأُ عََلى غيِْْ َمَاَأقْ رأتَنيهَا،َفَ قَالََلِ أرسِلْهَُ»، ثَُُّ قالَ لهُ اقْ رأْ»،َفَ قَرأَ، قالَ هَكَذَا أنزلتَْ»، ثََُُّقالََلَِاقْ رأْ»،َفَ قَرأتُ،َفَ قَالََهَكَذَاَأنزلتَْإنَّ القُرآنََ أنزلَ عَلى سَبْ عَةََِأَحْرفٍ،َفاقْ رءواَ مِنْهََُ مَاَ تَ يسَّر» Artinya; Aku mendengar Umar bin Khathab berkata Aku mendengar Hisyam bin Hakim bin Hizam membaca surat al-Furqan bukan berdasarkan apa yang aku baca, padahal Rasulullah yang mengajari bacaannya, nyaris aku menghajarnya, aku tunggu sampai ia selesai shalat, Kemudian Aku tarik ia, lalu membawanya menghadap Rasulullah, Aku laporkan Aku mendengar ia membaca ayat berbeda dengan apa yang telah bacakan kepadaku, berkata Rasul “lepaskan dia” kemudian beliau berkata Bacalah, lalu ia membacanya, Rasul berkata “Demikianlah al-Qur’an diturunkan”, kemudian Rasul berkata kepadaku “Bacalah”, Lalu aku baca, Beliau berkata “ “Demikianlah alQur’an diturunkan, Sesungguhnya al-Qur’an diturunkan berdasarkan 7 huruf, bacalah oleh kalian al-Qur’an tersebut mana yang memudahkan” حَدَّث نَا مُُمَّدَُبنُ عَبْدِ اللِه بنِ نُُيٍْْ، حَدَّث نا أبِ، حَدَّث نا إسَْاعِيلَُ بنَُ أبَِ خَالدٍ، عَنْ عَبْدِ اللِهَ بنِ عِيسَىَ بنِ عَبْدِ الرحْنَِبنَِأبَِليْ لى، عَنْ جَدِّهِ، عَنََْأبَِِّ بنِ كَعْبٍَ،َقالَ كُنتََُفِ المَسْجِدِ،َفدَخَلََرجُلٌ يصَلي،َفَ قَرأََقرَاءةً أنكَرْت هَا عَليْهِ،َثَُُّ دَخَلَ آخَرُ َفَ قَرأَ قراءَةً سِوى قَ راءةِ صَاحِبهِ، َفَ لمَّا قضَيْ نا الصَّلََةَ دَخَلْنا جََِيعًا عَلى رسُولِ اللِه صَلى اللهُ عَليهَِوَسَلمَ، فَ قُلتُ إنَّ هَذَا قَ رأَ قراءةًَ أنكَرْت هَا عَليْهِ، وَدَخَلَ آخَرُ فَ قَرأَ سِوى قراءةِ صَاحِبهِ، فأمَرهَُُا رَسُولَُ اللِهَصَلى اللُهَعَليْهِ وَسََلمَ، َفَ قَرآ، َفحَسََّنَ النَِّبُِّ صَلَّى اللهُ عَليْهِ وَسَلمَ شَأنَ هُمَا، َفسَقَطََ فِِ َن فْسِي مِنََ التَّكْذِيبِ، وَََ إِْ كُنْتُ فَِِالْْاهِليةِ، فَ لمَّا رأى رسُولُ اللِهَصَلى اللهُ عَليْهَِ وَسَلمَ مَا قدْ غَشِينِِ، ضَربَ فَِصَدْري، ففِضْتُ عَرقا وكَأنَُّاْ أنظرُ إلَََاللِه عَزَّ وجََلَّ َفَ رقا، َفَ قَالَ لِ َ" َيا َأبَُِّ َأرسِلَ َإلََِّ أنِ اقْ رأِ القُرآنَ عَلى حَرفٍَ، َفَ ردَدْتُ َإلَيْهِ َأنْ هَوِّنْ عَلى َأمَِّ ، َفَ ردََّإلََِّ الثانيةَ اقْ رأهُ عَلى حَرْفَ يِْْ، َفَ ردَدْتُ إليهِ أنْ هَوِّنْ عَلىِ أمَِّ ، فَ ردَّ إلََِّ الثالثةََ اقْ رأهُ عَلى سَبْ عَةِ أحْرفٍ، فَ لكَ بكُلَِّردَّةٍ ردَدْتكَهَا مَسْألةٌ تسْألنيهَا، فَ قُلتُ اللهُمَّ اغَْفِرْ لِِمَِّ ، اللهُمََّ اغْفِرْ لِِمَِّ ، وَأخَّرْتُ الثَّالثةَ ليَ وْم َي رغَبَُ َإلََِّ الْخلقََُكُلهُمْ، حَتَََّّ إبْ راهِيمُ صَلى اللهُ عَليْهِ وَسَلمََ." Artinya; Hadis dari Ubay bin Kaab, ia berkata Aku berada di Masjid ketika masuk seorang laki-laki kemudian shalat, ia membaca bacaan yang aku mengingkarinya, kemudian masuk lagi orang lainnya kemudian membaca bacaan yang berbeda, maka setelah selesai shalat kami semua menghadap Rasulullahn Saw, aku sampaikan “Sesungguhnya orang ini membaca bacaan yang aku mengingkarinya, kemudian masuk lagi yang lainnya dan masuk pula yang lain membaca ayat yang berbeda dengan temannya. Rasul menyuruh mereka berdua membacanya kemudian Nabi memuji keduanya, maka sirnalah dalam diriku sikap mendustakan dan tidak seperti diriku di zaman jahiliyyah. Rasul menyadari kegelisahanku dan menepuk dadaku hingga keringat dinginku mengucur seolah aku melihat kelompok-kelompok di hadapan Allah. Rasul berkata kepadaku Ubai, telah diutus kepadaku malaikat untuk membacakan al-Qur’an dengan satu huruf, aku meminta kepadanya untuk memberi kemudahan untuk umatku, kemudian ia kembali kali yang kedua bacalah al-Qur’an dengan dua huruf, aku meminta lagi agar memberi kemudahan untuk umatku, kemudian ia jibril kembali lagi kali yang ketiga, “Bacalah al-Qur’an dengan tujuh huruf. terserah padamu Muhammad apakah setiap jawabanku kau susul dengan pertanyaan permintaan lagi”. Kemudian aku menjawabnya “ya Allah! Ampunilah umatku, ampunilah umatku dan akan kutangguhkan yang ketiga kalinya pada saat dimana semua makhluk mencintaiku sampai Nabi Ibrahim as. Kedua, hadis-hadis yang menggambarkan usaha negosiasi nabi Muhammad, agar umat Islam diberikan keringanan dalam bacaan al-Qur’an. Sejak diturunkan beberapa abad yang lalu, keotentikan al-Qur’ân tetap terjaga dan terpelihara tanpa tersentuh oleh perubahan dan kemusnahan. Pemeliharaan tersebut telah berlangsung sejak zaman Nabi Saw, mulai dengan cara pemeliharaan lewat hafalan dan rekaman secara tertulis terhadap teks-teks alQur’ân setelah wahyu diturunkan, dilanjutkan dengan pengumpulan dan kodifikasi terhadap teks-teks al-Qur’ân sampai kepada studi terhadap al-Qur’ân. Studi terhadap al-Qur’ân, sebagai sumber ajaran Islam, telah memotivasi lahirnya berbagai disiplin ilmu dalam ruang lingkup Ulûm al Qur’an. Ilmu-ilmu tersebut muncul seiring dengan usaha untuk menjawab berbagai persoalan yang muncul dalam proses pemahaman terhadap pesan-pesan dan isyarat kitab suci tersebut. Konsep sab’ah ahruf adalah salah satu konsep yang muncul berdasarkan pemahaman terhadap riwayat-riwayat yang menginformasikan bahwa al-Qur’an diturunkan dalam 7 huruf. Makna sab’ah ahruf yang diungkapkan oleh riwayatriwayat tersebut dipahami berbeda oleh para ulama. Adanya pemahaman bahwa al-Qur’an diturunkan dengan sab’ah ahruf memunculkan asumsi bahwa ada versiversi ayat al-Qur’an yang tidak dituliskan dalam mushhaf yang disusun pada masa Usman bin Affan, karena hanya satu versi yang dipilih dan ditampilkan. Untuk menghindari adanya kesalahpahaman dalam memahami hadis-hadis tujuh huruf tersebut perlu adanya kajian secara teks dan konteks, Agar apa yang dimaksud oleh Rasul dengan 7 huruf pada hadis tersebut dapat dimaknai sesuai dengan konteks kekinian, setidaknya dapat menjadi alternatif pemahaman untuk meminimalisir timbulnya perbedaan pendapat. B. Hadis-Hadis Sab’ah Ahruf Munculnya konsep sab’atu ahruf dalam kajian ulum al-Qur’an didasari oleh adanya hadis-hadis yang secara tekstual menjelaskan tentang hal tersebut. Secara garis besar hadis-hadis yang menginformasikan tentang turunnya al-Qur’an dengan 7 huruf dapat diklasifikasikan kepada 3 kelompok; pertama, hadis-hadis yang menggambarkan perbedaan para shahabat dalam membaca suatu ayat, kemudian mereka mengklarifikasikan bacaan mereka masing-masing kepada nabi, yang kemudian semuanya dibenarkan oleh nabi karena al-Qur’an diturunkan ;dalam tujuh hurufحَدَّث نَا عَبدُ اللهِ بنَُيوسُفَ،َأخْبَ رناَمَالكٌ، عَنِ ابنِ شِهَابٍ، عَنْ عُرْوةََبنِ الزب يِْْ، عَنْ عَبْدِ الرحََْنِ بْنِ عبدٍ القَاريِّ،َأنهُ قالَ سََِعْتُ عمَرَ بنَ الخطابِ رضِيَ اللهُ عَنْهُ، ي قُولُ سََِعْتُ هِشَامَ بنَ حَكَِيمِ بنِ حِزام، ي قْرأُ سُورةَ الفُرْقانِ عَلىَغَيِْْ مَا أقَْ رؤهَا، وكَانَ رسُولُ اللهِ صَلى اللهُ عَليْهِ وَسََلمَ أقْ رأنيهَا، وكدْتُ أنْ أعْجَلَ عَليْهِ، ثَُُّ أمْهَلْتهُ حَتََّّ انصَرفَ، ثََُُّلببْتهَُ بردَائهِ، فجِئْتَُبهِ َرسُولَ اللهَِصَلى اللهُ عَليهِ وَسَلمَ، َفَ قُلتُ َإنَِِّّسَََِعْتَُ هَذَاَي قْرأُ عََلى غيِْْ َمَاَأقْ رأتَنيهَا،َفَ قَالََلِ أرسِلْهَُ»، ثَُُّ قالَ لهُ اقْ رأْ»،َفَ قَرأَ، قالَ هَكَذَا أنزلتَْ»، ثََُُّقالََلَِاقْ رأْ»،َفَ قَرأتُ،َفَ قَالََهَكَذَاَأنزلتَْإنَّ القُرآنََ أنزلَ عَلى سَبْ عَةََِأَحْرفٍ،َفاقْ رءواَ مِنْهََُ مَاَ تَ يسَّر» Artinya; Aku mendengar Umar bin Khathab berkata Aku mendengar Hisyam bin Hakim bin Hizam membaca surat al-Furqan bukan berdasarkan apa yang aku baca, padahal Rasulullah yang mengajari bacaannya, nyaris aku menghajarnya, aku tunggu sampai ia selesai shalat, Kemudian Aku tarik ia, lalu membawanya menghadap Rasulullah, Aku laporkan Aku mendengar ia membaca ayat berbeda dengan apa yang telah bacakan kepadaku, berkata Rasul “lepaskan dia” kemudian beliau berkata Bacalah, lalu ia membacanya, Rasul berkata “Demikianlah al-Qur’an diturunkan”, kemudian Rasul berkata kepadaku “Bacalah”, Lalu aku baca, Beliau berkata “ “Demikianlah alQur’an diturunkan, Sesungguhnya al-Qur’an diturunkan berdasarkan 7 huruf, bacalah oleh kalian al-Qur’an tersebut mana yang memudahkan” حَدَّث نَا مُُمَّدَُبنُ عَبْدِ اللِه بنِ نُُيٍْْ، حَدَّث نا أبِ، حَدَّث نا إسَْاعِيلَُ بنَُ أبَِ خَالدٍ، عَنْ عَبْدِ اللِهَ بنِ عِيسَىَ بنِ عَبْدِ الرحْنَِبنَِأبَِليْ لى، عَنْ جَدِّهِ، عَنََْأبَِِّ بنِ كَعْبٍَ،َقالَ كُنتََُفِ المَسْجِدِ،َفدَخَلََرجُلٌ يصَلي،َفَ قَرأََقرَاءةً أنكَرْت هَا عَليْهِ،َثَُُّ دَخَلَ آخَرُ َفَ قَرأَ قراءَةً سِوى قَ راءةِ صَاحِبهِ، َفَ لمَّا قضَيْ نا الصَّلََةَ دَخَلْنا جََِيعًا عَلى رسُولِ اللِه صَلى اللهُ عَليهَِوَسَلمَ، فَ قُلتُ إنَّ هَذَا قَ رأَ قراءةًَ أنكَرْت هَا عَليْهِ، وَدَخَلَ آخَرُ فَ قَرأَ سِوى قراءةِ صَاحِبهِ، فأمَرهَُُا رَسُولَُ اللِهَصَلى اللُهَعَليْهِ وَسََلمَ، َفَ قَرآ، َفحَسََّنَ النَِّبُِّ صَلَّى اللهُ عَليْهِ وَسَلمَ شَأنَ هُمَا، َفسَقَطََ فِِ َن فْسِي مِنََ التَّكْذِيبِ، وَََ إِْ كُنْتُ فَِِالْْاهِليةِ، فَ لمَّا رأى رسُولُ اللِهَصَلى اللهُ عَليْهَِ وَسَلمَ مَا قدْ غَشِينِِ، ضَربَ فَِصَدْري، ففِضْتُ عَرقا وكَأنَُّاْ أنظرُ إلَََاللِه عَزَّ وجََلَّ َفَ رقا، َفَ قَالَ لِ َ" َيا َأبَُِّ َأرسِلَ َإلََِّ أنِ اقْ رأِ القُرآنَ عَلى حَرفٍَ، َفَ ردَدْتُ َإلَيْهِ َأنْ هَوِّنْ عَلى َأمَِّ ، َفَ ردََّإلََِّ الثانيةَ اقْ رأهُ عَلى حَرْفَ يِْْ، َفَ ردَدْتُ إليهِ أنْ هَوِّنْ عَلىِ أمَِّ ، فَ ردَّ إلََِّ الثالثةََ اقْ رأهُ عَلى سَبْ عَةِ أحْرفٍ، فَ لكَ بكُلَِّردَّةٍ ردَدْتكَهَا مَسْألةٌ تسْألنيهَا، فَ قُلتُ اللهُمَّ اغَْفِرْ لِِمَِّ ، اللهُمََّ اغْفِرْ لِِمَِّ ، وَأخَّرْتُ الثَّالثةَ ليَ وْم َي رغَبَُ َإلََِّ الْخلقََُكُلهُمْ، حَتَََّّ إبْ راهِيمُ صَلى اللهُ عَليْهِ وَسَلمََ." Artinya; Hadis dari Ubay bin Kaab, ia berkata Aku berada di Masjid ketika masuk seorang laki-laki kemudian shalat, ia membaca bacaan yang aku mengingkarinya, kemudian masuk lagi orang lainnya kemudian membaca bacaan yang berbeda, maka setelah selesai shalat kami semua menghadap Rasulullahn Saw, aku sampaikan “Sesungguhnya orang ini membaca bacaan yang aku mengingkarinya, kemudian masuk lagi yang lainnya dan masuk pula yang lain membaca ayat yang berbeda dengan temannya. Rasul menyuruh mereka berdua membacanya kemudian Nabi memuji keduanya, maka sirnalah dalam diriku sikap mendustakan dan tidak seperti diriku di zaman jahiliyyah. Rasul menyadari kegelisahanku dan menepuk dadaku hingga keringat dinginku mengucur seolah aku melihat kelompok-kelompok di hadapan Allah. Rasul berkata kepadaku Ubai, telah diutus kepadaku malaikat untuk membacakan al-Qur’an dengan satu huruf, aku meminta kepadanya untuk memberi kemudahan untuk umatku, kemudian ia kembali kali yang kedua bacalah al-Qur’an dengan dua huruf, aku meminta lagi agar memberi kemudahan untuk umatku, kemudian ia jibril kembali lagi kali yang ketiga, “Bacalah al-Qur’an dengan tujuh huruf. terserah padamu Muhammad apakah setiap jawabanku kau susul dengan pertanyaan permintaan lagi”. Kemudian aku menjawabnya “ya Allah! Ampunilah umatku, ampunilah umatku dan akan kutangguhkan yang ketiga kalinya pada saat dimana semua makhluk mencintaiku sampai Nabi Ibrahim as. Kedua, hadis-hadis yang menggambarkan usaha negosiasi nabi Muhammad, agar umat Islam diberikan keringanan dalam bacaan al-Qur’an. حَدَّث نا إسَْاعِيلُ، قالَ حَدَّثنِِ سُليمَانُ، عَنْ يونسَ، عَنِ ابنِ شِهَابٍ، عَنْ عُبَ يدِ اللهِ بنِ عَبْدِ اللَّهِ بنِ عتْبةَ بنَِمَسْعودٍ، عَنِ ابنِ عَباسٍ رضِيَ اللهُ عَنْ هُمَاَأنََّرسُولََ اللهَِصَلى اللهُ عَليْهِ وَسَلمَ،َقالََأَقْ رأنِّ جِبْْيلُ عَلى حَرفٍَ،َفَ لمَْأزلَْأسْتزيدُهُ حَتََّّ انْ تَ هَىَ إلََ سَبْ عَةَِأحْرفٍَ» Artinya Hadis dari Ibnu Abbas Bahwa Rasulullah bersabda Jibril membacakan kepadaku atas satu huruf, lalu aku berulangkali memintanya menambahnya hingga sampai tujuh huruf” - حَدَّث ناَابنُ المُثَ نََّّ، حَدَّث نا مُُمَّدُ َبنُ جَعْفَرٍ، حَدَّث نَا شُعْبةُ، عَنِ الْْكَمِ، عَنْ مُُاهِدٍ، عَنِ ابْنَِأبِ ليْ لى، عَنْ أبََِِّبنِ كَعْبٍ، أنََّ النَِّبَِّ صَلى اللهُ عَليهِ وَسَلمَ كَانَ عِندَ أضَاةِ بنِِ غِفَارٍ، فأتاهُ جِبْْيلُ صَلى اللهُ عَليْهِ وَسََلمَ، فَ قَالَ عزََّوجَلَّ َيأمُركَ َأنَْ َت قْرئَ أمَّتكَ عَلى حَرفٍ، َقالَ َأسْألُ اللهَ َمُعَافاتهُ وَمَغْفِرتَهُ، أمََّ ََ َتطِيقُ َْلكََ»، ثََُُّ َأتاهُ َثانيةًَفذكَرَ نََوَ هَذَا حَتَََّّب لغَ سَبْ عةََأحْرفٍ،َقالََإنَّ اللهَ يأمُركَ أنَْت قْرئََأمَّتكَ عَلى سَبْ عَةَِأحْرفٍ، فأيُُّّا حَرفٍَقَ رءواَ عَليْهِ،َفَ قَدْ أصَابوا» Artinya Hadis dari Ubay bin Kaab Bahwa Nabi Saw berada di Oase Bani Ghifar , Jibril mendatangi beliau dan berkata Allah memerintahkan Engkau, untuk membacakan al-Qur’an kepada umatmu dengan satu huruf, Rasul menjawab Aku memohon perlindungan dan ampunan Allah, sesungguhnya umatku tidak mampu melakukannya.” Kemudian Jibril mendatanginya lagi dan berkata “Sesungguhnya Allah memerintahkanmu membaca Al Quran kepada umatmu dalam dua huruf.” Nabi memberikan jawaban yang sama, sampai tujuh ahruf. Jibril berkata Sesungguhnya Allah memerintahkan membacakan al-Qur’an kepada umatmu dengan tujuh huruf. Huruf apa saja yang mereka gunakan dalam pembacaan Al Quran, maka mereka mendapatkan pahala.” Ketiga; hadis-hadis yang merupakan informasi dari nabi bahwa al-Qur’an diturunkan dalam tujuh huruf.
Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS surat isian 7 huruf. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B
via unsplash Alhamdulillah washsholatu wassalam ala rosulillah wa ala alihi washohbihi waman walah. Pembahasan seputar 7 huruf atau yang dikenal dengan istilah Al ahruf As sab’ah merupakan kajian utama dalam ilmu qiroat. Sebab luasnya lautan ilmu qiroat seluruhnya bermuara pada pembahasan satu ini. Tak sedikit diantara ulama yang mengkhususkan pembahasan ini dalam karya tersendiri, sebut saja Abu Ubaid Al Qosim bin Salam 225 H, Abul Fadhl Ar Rozi 454 H, Abu Syamah Al Maqdisi 665 H dan masih banyak lagi. Pada artikel kali ini, penulis berusaha menyajikan pengertian dari 7 huruf tersebut secara singkat dan tidak terlalu panjang lebar dengan harapan bisa mudah dipahami. Semoga Allah subahanahu wata’ala mengaruniakan kepada kita ilmu yang bermanfaat. Hadits “Al Ahruf As Sab’ah” Hadits yang menceritakan tentang turunnya Al-Quran dalam 7 huruf merupakan hadits yang agung serta termasuk dalam hadits mutawatir, sebagaimana ditegaskan oleh Abu Ubaid Al Qosim bin Salam, Imam Ad Dani dan Ibnu Al Qoshih rohimahumulloh. Hadist tersebut juga diriwayatkan oleh para pengarang kutub as sittah, pun demikian dengan Ibnu Abi Syaibah dalam mushonnafnya, Imam Ahmad dalam musnadnya, Al Hakim dalam mustadroknya serta masih banyak lagi. Hampir-hampir tidak ada satupun karya dalam disiplin ilmu hadits ataupun ulumul quran yang tidak mencantumkan hadits tersebut. Terhitung lebih dari 20 sahabat meriwayatkan hadits ini yang kemudian diriwayatkan oleh banyak ulama dari kalangan tabi’in dalam berbagai jalur sanad yang ada. Diantara teks hadits tersebut ialah إنّ هذا القرآن أنزل على سبعة أحرف فاقرءوا ما تيسّر منه “Sesungguhnya Al-Quran diturunkan dalam 7 huruf, maka bacalah apa yang mudah bagi kalian darinya” HR Al Bukhari Baca juga Belajar Qiroat 2 Darimana Ilmu Qiroat Berasal? Arti dari 7 Huruf Hadits seputar Al Ahruf As Sab’ah cukup menyita perhatian para ulama qiroat, salah satunya adalah Ibnul jazari rohimahulloh. Beliau pernah menuturkan bahwa hadits tersebut telah menyita perhatian beliau dalam mengungkap maknanya selama lebih dari 30 tahun. Perlu diketahui bahwa meskipun hadits seputar Ahruf As Sab’ah merupakan hadits yang mutawatir, namun para ulama berbeda pendapat tentang makna sesungguhnya dari 7 huruf tersebut. Bahkan terdapat lebih dari 40 pendapat yang berbeda dikalangan para ahli ilmu seputar makna hadits tersebut. Disini akan kami paparkan 2 pendapat yang paling masyhur dalam permasalahan ini Pendapat Pertama 7 Huruf yang dimaksud adalah 7 logat kabilah arab. Diantara para ulama yang condong terhadap pendapat ini adalah jumhur ahli fiqh dan hadits, seperti Sufyan bin Uyainah, Ibnu Wahab, Abu’ Ubaid Al Qosim bin Salam, Ibnu Jarir At Thobari dan Ibnu Abdil Bar. Kemudian mereka berbeda pendapat tentang kabilah mana saja yang bahasanya terdapat dalam Al-Quran. Sebagian mengatakan bahwa kabilah tersebut ialah Quraisy, Hudzail, Tamim, Al Azd, Robi’ah, Hawazin dan Sa’ad bin Bakr. Sedang yang lain berpendapat bahwa mereka adalah Quraisy, Hudzail, Kinanah, Qois, Dhibbah, Taim Ar Robab dan Asad. Pendapat Kedua Makna 7 huruf adalah 7 macam jenis perubahan yang bisa terjadi pada lafadz Al-Quran. Pendapat kedua ini merupakan pendapat yang diambil oleh banyak para ulama dan Qurro`, diantara para ulama yang mengambil pendapat ini adalah Ibnul Jazari rohimahulloh. Beliau menuturkan “Setelah kuteliti seluruh qiroat yang ada baik yang shahih maupun syadz, begitu pula yang dho’if serta yang munkar, kudapati bahwa perbedaan yang ada tidak pernah keluar dari 7 hal “ Perbedaan Harokat tanpa perubahan makna dan bentuk tulisan, seperti lafadz الْبُخْلِ pada surat An Nisa ayat 37 الَّذِينَ يَبْخَلُونَ وَيَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ وَيَكْتُمُونَ مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۗ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا Dimana sebagian Qiroat dibaca dengan fathah pada huruf ba` dan kho` sehingga menjad بِالْبَخَلِ Perbedaan Harokat dengan perubahan makna, seperti lafadz كَلِمَاتٍ & آدَمُ pada surat Al Baqoroh ayat فَتَلَقَّىٰ آدَمُ مِنْ رَبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ Perlu diketahui bahwa dalam qiroat lain dibaca dengan fathah pada huruf mim آدَمَ dan dhommah pada huruf ta` كَلِمَاتٌ sehingga menjadi فَتَلَقَّىٰ آدَمَ مِنْ رَبِّهِ كَلِمَاتٌ فَتَابَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ Perbedaan huruf dengan perubahan makna, seperti lafadz تَبْلُو pada surat Yunus ayat 30 هُنَالِكَ تَبْلُو كُلُّ نَفْسٍ مَا أَسْلَفَتْ ۚ وَرُدُّوا إِلَى اللَّهِ مَوْلَاهُمُ الْحَقِّ ۖ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ Dalam sebagian qiroat huruf ba` kedua berganti menjadi huruf ta` sehingga menjadi تَتْلُو Perbedaan huruf dengan adanya perubahan pada bentuk tulisan namun tidak merubah makna, seperti lafadz الصِّرَاطَ dalam seluruh Al-Quran, salah satunya pada surat Al Fathah ayat 6 اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ Dimana sebagian qiroat membacanya dengan huruf sin bukan shod seihngga menjadi السِّرَاطَ Perbedaan huruf dengan adanya perubahan pada bentuk tulisan dan makna, seperti lafadz pada surat Al Jumu’ah ayat 9 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ Dimana terdapat riwayat bahwa lafadz tersebut dibaca dengan فَامْضُوا At Taqdim wa At Ta’khir, yaitu sebagian lafadz didahulukan dari yang lain, seperti lafadz فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ pada surat إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ ۚ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ Terdapat qiroat yang mendahulukan lafadz فَيَقْتُلُونَ dari lafadz وَيُقْتَلُونَ, sehingga menjadi فَيُقْتَلُونَ وَيَقْتُلُونَ Az Ziyadaha wa An Nuqshon penambahan dan pengurangan, seperti lafadz وَوَصَّىٰ pada surat Al Baqoroh ayat 132 وَوَصَّىٰ بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَىٰ لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ dimana terdapat qiroat yang membacanya dengan tambahan hamzah, sehingga menjadi وَأَوْصَىٰ Wallhu a’lam Referensi Al Madkhol ila ilmi Al Qiroat, Abdul Qoyyum As Sindi *** Ditulis oleh Afit Iqwanudin, Lc Alumni PP Hamalatulqur’an Yogyakarta, Mahasiswa Pascasarjana jurusan Ilmu Qiro’at, Fakultas Qur’an di Universitas Islam Madinah KSA
surat isian 7 huruf