1 Penjual Kerupuk Buta dengan Hati Ikhlas Pria tua dengan keterbatasan fisik matanya yang tidak bisa melihat mencoba bertahan hidup dengan berjualan kerupuk. Ia berjalan menyusuri jalanan yang ramai. Saat menunggu di pinggir jalan, datanglah pemuda membeli kerupuk.
2 Kisah Inspiratif Islami Pembelian Kuda. Suatu ketika Umar Ibnul Khatab R.A yang saat itu menjabat amirul mukminin membeli seekor kuda. Umar membawa kuda itu jauh dari penjual lalu menungganginya untuk mencobanya. Namun naas, kuda itu mengalami cidera,. hati kecilnya mengatakan bahwa ia harus mengembalikan kuda itu karena ia menyangka bahwa penjual kuda itu telah menipunya.
CeritaInspiratif 6 Tokoh Muslim Penjelajah Dunia Watch on 1. Ibn Battuta Lahir di Tangier, Maroko pada tahun 1304, Abu Abdulla Muhammad atau yang lebih dikenal sebagai Ibn Battuta adalah pejalan Muslim paling terkenal seantero dunia. Ibn Battuta memulai perjalanannya mengeliling dunia di usia 20 tahun. Ibn Battuta, penjelajah Maroko, di Mesir.
CeritaInspiratif Singkat 1. Kisah Katak Didalam Kotak Moral Cerita 2. Kisah Nyata Inspiratif "Kolonel Sanders dan KFC" Moral Cerita 3. Cerita Inspiratif "Trik Jualan Anti Mainstrem" Moral Cerita 4. Cerita Inspiratif "Kekuatan Pikiran adalah Karunia Terbesar dari Allah" Moral Cerita Inspiratif 5. Cerita Inspirasi Singkat "Gergaji dan Ular"
KisahInspiratif Islam Singkat : Bertetangga Ala Rasulullah. 27 Oktober 2020 dongeng cerita rakyat. Pada kesempatan kali ini kami memposting Kisah Inspiratif Islam Singkat tentang bagaimana Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. Cerita ini
KumpulanContoh Cerita Inspiratif Singkat dengan Pesan Moral + Versi Video. 1. Kisah Inspirasi Kehidupan Singkat : Ular dan Gergaji (Video) Kisah Ini menceritakan seekor ular yang memasuki Gudang tukang kayu. Ular yang tanpa sengaja menyenggol gergaji menganggap gergaji adalah musuhnya.
Setelahsebelumnya Penulis Gunung telah membagikan 7 cerita inspiratif singkat islami yang tentumya sudah kamu baca. Cerita Inspiratif Singkat #5: Kisah Hidup Oprah Winfrey. Source: IMDb. Saat masih balita, orang tuanya bercerai dan ia diasuh oleh neneknya. Ia hidup dalam kemiskinan, ia bahkan harus menggunakan karung sebagai pakaian.
OaOk. Segala perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad SAW adalah contoh sebaik-baiknya bagi seluruh umat di dunia, sebagaimana dicantumkan dalam QS. Al-Ahzab ayat 21, “Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.” Dalam hal berdagang pun, Rasulullah memiliki banyak sifat dan cara berbisnis yang bisa kita teladani. Rasulullah sendiri menjadi pebisnis sukses di usia muda yaitu dua puluh lima tahun. Sebagai pebisnis, beliau mengutamakan nilai-nilai kejujuran. Buat kita sebagai pengusaha atau start-ups, berikut beberapa kisah inspiratif Nabi SAW sebagai pengusaha Islam. 1. Memulai di Usia Muda Rasulullah telah ditinggalkan Ayahnya Abdullah saat beliau masih dalam kandungan. Sang Ibu, Aminah, meninggal enam tahun kemudian. Sejak kematian kedua orang tuanya, Rasulullah diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib. Tidak lama setelah itu, sang kakek pun meninggal sehingga nabi SAW tinggal dan hidup bersama pamannya Abu Thalib. Sedari masih anak-anak, Rasulullah tidak ingin menjadi beban bagi pamannya. Beliau tahu bahwa pamannya bukanlah orang yang berada dan memiliki keluarga besar untuk dinafkahi. Rasulullah kerap bekerja sebagai penggembala untuk penduduk Mekah dan mendapat sedikit imbalan saat masih kecil. Di usia anak-anak, beliau juga pernah ikut pamannya ke Syria untuk berdagang. Dari pamannya lah Rasulullah belajar tentang berdagang. 2. Memulai Berdagang Tanpa Modal Walaupun tidak memiliki modal pun kita tidak boleh patah semangat. Menjadi pengusaha Islam, Rasulullah pun pada awalnya tidak memiliki modal. Saat memutuskan untuk mulai berdagang di Mekah, beliau memulai usahanya dengan menjadi shahibul maal atau manajer perdagangan dengan sistem bagi hasil. Di usia 25 tahun, Nabi SAW sudah dikenal sebagai pebisnis sukses. Dalam melakukan bisnis, Rasulullah bukan hanya mencari nafkah tapi juga membangun reputasi yang baik sebagai pedagang. Tiga hal yang sangat dipegang teguh adalah jujur, saling menguntungkan kedua belah pihak, dan mengutamakan produk dengan mutu tinggi. Dan visi Rasulullah dalam berbisnis harus kita teladani. Bagi beliau, transaksi bisnis bukanlah dimaksudkan untuk memupuk kekayaan pribadi. Namun, justru untuk membangun kehormatan dan kemuliaan bisnis yang tentu disertai dengan etika bisnis yang tinggi. Selain itu, bersedekah dari hasil bisnis kita adalah yang paling utama. 3. Dikenal Sebagai Pengusaha Jujur dan Amanah Memulai bisnis di usia belasan tahun dan mendapatkan kesuksesan di usia dua puluh lima tahun, Nabi Muhammad SAW mendapatkan gelar Al Shiddiq yang dalam Bahasa Indonesia memiliki arti benar atau amanah. Selain gelar tadi, Rasulullah juga mendapat julukan Al Amin atau dapat dipercaya. Rasulullah telah melakukan lawatan bisnis sebanyak enam kali. Beberapa negara yang pernah dikunjungi untuk kepentingan bisnis tadi adalah Suriah, Bahrain, Yordania, dan Yaman. Dari semua kunjungan tersebut, Rasulullah selalu mendapatkan kesuksesan besar dan bahkan tidak pernah mengalami kerugian. 4. Prinsip Dasar Ada beberapa prinsip dasar yang dipegang teguh sebagai pengusaha Islam. Dalam buku “Muhammad A Trader”, Prof. Aflazul Rahman menjelaskan bagaimana Rasulullah telah menjalankan prinsip manjemen bisnis modern, yaitu customer satisfaction, service excellence, efisiensi, transparansi atau kejujuran, serta persaingan yang sehat dan kompetitif. Dari buku tersebut, kita bisa melihat bagaimana Rasulullah selalu menjaga janjinya dan tidak pernah lalai akan tanggung jawab dalam bisnis yang dijalankan. Selanjutnya, Nabi SAW tidak pernah mengambil margin keuntungan yang sangat tinggi. Dengan mengambil margin keuntungan secukupnya, barang-barang yang dijual Rasulullah selalu laku dibeli. Selain memiliki sifat-sifat baik, kecerdasan, kejujuran dan tingginya tanggung jawab Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan bisnis menjadikannya pengusaha Islam yang sukses, handal, dan dapat dipercaya. Mari kita sama-sama mengamalkan ajaran Rasulullah dalam usaha kita mencari nafkah yang penuh berkah.
Kisah inspiratif Islami tentang kehidupan singkat memang tidak pernah gagal dalam memberikan motivasi pengembangan diri. Tidak perlu jauh-jauh mencarinya, bahkan di sekitar kita pun banyak cerita inspiratif tanpa kita sadari. Berikut ini saya sajikan dua kisah inspiratif Islami tentang kehidupan singkat yang saya ambil dari website Kisah Inspiratif Islami Tentang Kehidupan Singkat Kenapa Tidak Punya Mobil? Tampang bingung. Itulah gambaran yang bisa dilukiskan di wajah seorang bocah 6 tahun, saat melihat lalu-lalangnya kendaraan di jalan. Bocah itu seakan tidak memperdulikan hilir mudik orang-orang yang melaluinya bahkan ada beberapa orang yang hampir menendangnya. Dia pun seakan tidak senang saat beberapa orang yang lewat memasukan uang receh ke dalam kaleng yang sengaja di simpan di depannya. “Sudah dapat berapa Ujang?” sapa seorang wanita umur 40 tahunan yang mengagetkan si Ujang. Si Ujang menengok wanita yang nampak lebih tua dari umur sebenarnya. Wanita itu tiada lain adalah ibunya yang sama-sama membuka praktek mengemis sekitar 100-200 meter dari tempat si Ujang mengemis. “Nggak tahu Mak, hitung aja sendiri,” jawab si Ujang sambil melihat kaleng yang ada di depannya. Tanpa menunggu, wanita yang dipanggil Emak itu mengambil kaleng yang ada di depan si Ujang. Kemudian isi kaleng tersebut ditumpahkan ke atas kertas koran yang menjadi alas mereka duduk. “Lumayan Ujang, bisa membeli nasi malam ini. Sisanya buat membeli kupat tahu besok pagi.” Kata si Emak sambil tersenyum lebar, karena rezeki malam itu lebih banyak dari hari-hari biasanya. “Mak…” kata si Ujang tanpa menghiraukan ucapan ibunya, “koq orang lain punya mobil? Kenapa Emak nggak punya?” Tanya si Ujang sambil menatap wajah ibunya. “Ah, si Ujang mah, aya-aya wae, boro-boro punya mobil, saung aja kita mah nggak punya.” kata si Emak sambil tersenyum. Si Emak kemudian membungkus uang yang telah dipisahkannya untuk besok dengan sapu tangan yang sudah lusuh dan dekil. “Iya, tapi kenapa Mak?” Rupanya jawaban si Emak tidak memuaskan si Ujang. “Ujang …. Ujang….” kata si Emak sambil tersenyum. “Kita tidak punya uang banyak untuk membeli mobil.” kata si Emak mencoba menjelaskan. Tetapi nampaknya si Ujang belum puas juga, “Kenapa kita tidak punya uang banyak Mak?” tanyanya sambil melirik si Emak. “Kitakan cuma pengemis, kalau orang lain mah kerja kantoran jadi uangnya banyak.” kata si Emak yang nampak akan beranjak. Seperti biasa sehabis matahari tenggelam si Emak membeli nasi dengan porsi agak banyak dengan 3 potong tempe atau tahu. Satu potong untuk si Emak sedangkan 2 potong untuk si Ujang anak semata wayangnya. Sekembali membeli nasi, si Ujang masih menyimpan pertanyaan. Raut wajah si Ujang masih nampak bingung. “Ada apa lagi Ujang?” kata si Emak sambil menyeka keringat di keningnya. “Kenapa Emak nggak kerja kantoran saja?” tanya si Ujang dengan polosnya. “Siapa yang mau ngasih kerjaan ke Emak, Emak mah orang bodoh, tidak sekolah.” Jawab si Emak sambil membuka bungkusan yang dibawanya. “Udah …, sekarang makan dulu mumpung masih hangat!” Kata si Emak sambil mendekatkan nasi ke depan si Ujang. Si Ujang yang memang sudah lapar langsung menyantap makanan yang ada di depannya. “Kenapa Emak nggak sekolah?” tanya si Ujang sambil mengunyah nasi plus tempe. “Orang tua Emak nggak punya uang, jadi Emak nggak bisa sekolah.” “Ujang bakal sekolah nggak?” kata si Ujang sambil menatap mata si Emak penuh harap. Emak agak bingung menjawab pertanyaan si Ujang. Lamunan Emak menerawang mengingat kembali mendiang suaminya, yang telah mendahuluinya. Mata si Emak mulai berkaca-kaca. Karena gelapnya malam, si Ujang tidak melihat butiran bening yang mulai menuruni pipi wanita yang dipanggil Emak tersebut. Karena tak kunjung dijawab, si Ujang bertanya lagi. “Kalau Ujang nggak sekolah, nanti kayak Emak lagi dong. Iya kan Mak?” Pertanyaan Ujang makin menyesakan dada si Emak. Siapa yang ingin punya anak menjadi pengemis, tetapi si Emak bingung harus berbuat apa. Si Emak cuma melanjutkan menghabiskan nasi sambil menahan tangisnya. Akhirnya si Ujang pun diam sambil mengunyah nasi yang tinggal sedikit lagi. Deru mesin mobil menemani dua insan di pinggir jalan yang sedang menikmati rezeki Allah SWT yang mereka dapatkan. Diterangi lampu jalan mereka pun mulai berbenah untuk merebahkan diri. Di kepala si Ujang masih penuh tanda tanya, mau jadi apa dia kelak. Apakah akan sama seperti Emaknya saat ini? Kisah Inspiratif Islami Tentang Kehidupan Singkat Jalannya Terlalu Berat Diceritakan, ada seorang pemuda yang akan menemui saudaranya di suatu desa. Dia bertanya kepada pamannya, di mana rumah saudaranya itu. Pamannya membuatkan sebuah peta agar pemuda ini bisa sampai ke desa dimana saudaranya tinggal. Dengan berbekal peta itu, si pemuda pun berangkat. Namun, beberapa saat kemudian, si pemuda itu kembali lagi ke rumahnya. Saat ditanya dia menjawab, “Jalannya terlalu berat. Terlalu mendaki dan berliku. Belum lagi bebatuan serta jurang di sisi jalan-jalan menuju desa itu.” “Berapa umurmu?” tanya si paman. “Saya 25 tahun paman. Ada apa dengan umur saya?” tanya si pemuda itu. “Tahukah kamu, kapan saya terakhir ke desa itu?” “Kapan paman?” tanya si pemuda. “Terakhir saya ke desa tersebut, saat saya berumur 49 tahun, yaitu dua tahun yang lalu.” jawab si paman. “Apa maksud paman?” “Artinya, jalan ke desa itu memang berat. Pertanyaanya adalah, kenapa paman bisa? padahal saat itu umur paman 49 tahun? Sementara, kamu yang masih berumur 25 tahun, mengatakan terlalu berat.” kata si paman. Si pemuda itu terdiam. Kemudian dia berkata, “Pada kenyataan saya tidak bisa melalui jalan itu, paman. Apa yang harus saya lakukan?” Si paman tersenyum. “Itu maksud paman!” “Bisa dijelaskan paman?” tanya si pemuda kebingungan. “Sebelumnya, kamu mengatakan jalannya terlalu berat’. Kamu menyalahkan kondisi jalan. Tetapi, baru saja kamu mengatakan saya tidak bisa’. Kamu tahu perbedaanya?” tanya si paman sambil tersenyum. Si pemuda ngangguk-ngangguk. “Artinya, masalah itu ada pada diri saya?” “Ya, tentu saja. Kamu mulai mengerti. Ada mindset atau pola pikir yang harus kamu perbaiki. Ini untuk kemajuan kamu sendiri.” jelas si paman. “Sering kali, saat kesulitan itu ada, orang lebih sering menyalahkan apa yang ada di luar dirinya. Kamu mengatakan, jalannya terlalu berat. Jalannya memang berat, namun yang kamu lupakan ialah bahwa kamulah yang tidak sanggup atau tidak bisa melalui jalan tersebut.” jelas si paman. “Lalu, apa yang harus saya lakukan. Apakah saya harus belajar dan berlatih untuk melalui jalan itu?” kata si pemuda. “Tentu saja, jika memang kamu tidak bisa. Jika kamu tidak bisa, maka kamu harus belajar dan berlatih.” jelas di paman. “Tapi… jalannya sangat panjang dan curam.” kata si pemuda. “Eit…!”, kata si paman sambil mengacungkan telunjuknya. “Kamu menyalahkan kondisi jalan lagi.” “Oh iya. Saya lupa paman. Apa yang harus saya lakukan?” Si paman tersenyum, kemudian dia menjelaskan “Jika jalan yang akan ditempuh sangat panjang, maka langkahkan kakimu satu langkah. Niscaya, jalan yang akan kamu tempuh sudah berkurang satu langkah. Kamu mengerti maksud saya?” “Baiklah paman, saya mengerti. Sepertinya saya harus belajar cara melalui jalan itu. Saya memang tidak bisa.” kata si pemuda itu. “Bagus, pelajaran pertama sudah kamu pahami. Jika tidak bisa, artinya kamu harus belajar dan secara bertahap. Namun ada satu pelajaran lagi yang harus kamu pahami sebelum kamu mengatakan tidak bisa.” jelas si paman. “Apa itu paman?” si pemuda kembali penasaran. “Sekarang, kita pergi ke jalan yang berat itu. Benarkah kamu tidak bisa?” kata si paman. “Saya harus mencobanya?” tanya si pemuda. “Ya tentu saja, kamu harus mencobanya. Tapi, sebelum mencoba ada hal yang harus kamu perhatikan. Yuk, kita ke sana.” ajak si paman. Mereka pun langsung pergi menuju jalan yang berat, menanjak dengan sangat curam dan diapit oleh jurang-jurang yang dalam. “Sekarang, kita duduk di warung kopi itu sambil ngopi.” ajak si paman sambil menuju sebuah warung kopi. Di warung kopi itu, mereka bisa melihat jalan yang berat tersebut dan aktivitas yang ada di jalan tersebut. Mereka pun memesan kopi sambil memperhatikan jalan. “Lihat itu!” kata si paman, sambil menujuk ke seseorang yang berjalan, mendaki jalan yang dikatakan berat itu sambil memikul dua karung besar berisi rumput. Si pemuda pun itu langsung melihat orang tersebut. “Kamu tahu? Dia hampir setiap hari melalui jalan terjal itu untuk mengangkut rumput yang cukup berat. Ya, sekitar 50 kg.” kata si paman. “Sekarang saya mengerti paman. Jika si bapak yang mengangkut rumput saja bisa, maka saya yang tanpa beban pasti bisa.” kata si pemuda dengan penuh antusias. “Itu maksud paman, kamu pasti bisa. Tapi ada yang salah.” kata si paman sambil tersenyum. “Apa yang salah paman?” kata si pemuda kaget. Dia sudah merasa cerdas, tetapi masih ada yang salah. “Yang mengangkut rumput itu bukan bapak-bapak, tetapi dia bibi Mirnah yang usianya seumur paman 51 tahun. Dia teman paman.” Kisah inspiratif islami tentang kehidupan singkat Demikian kisah inspiratif Islami tentang kehidupan singkat semoga kita bisa mengambil hikmah dari kedua cerita tersebut. Referensi
JADWAL SHOLAT Tanggal 15/06/2023 Jam Imsak 0429 Subuh 0439 Dzuhur 1157 Ashar 1518 Magrib 1749 Isya' 1904 Sumber Bimas Islam, Kementerian Agama RI. Selengkapnya Idul Adha 2023 Arab Saudi Diprediksi 28 Juni, Hilal Terlihat Tanggal 18 Jemaah Bantu Jemaah, Kepedulian Nenek Ombah pada Sesama Lansia Sebanyak Jemaah Haji dari Kuota Tambahan Telah Lunasi Biaya Haji Jemaah Haji Meninggal 2023 Hari ke-23 62 Orang, Mayoritas Lansia Niat Qurban untuk Diri Sendiri, Dilengkapi Doa ketika Menyembelih
Jakarta - Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menambah keimanan kepada Allah SWT dan kecintaan kita kepada Rasulullah SAW. Salah satunya dengan membaca kisah inspiratif Islami penuh SWT telah mengisahkan kehidupan para nabi terdahulu melalui firman-Nya dalam Al-Qur'an. Mulai dari kehidupan manusia pertama, yakni Nabi Adam AS saat diciptakan, hidup di surga, hingga diturunkan ke muka Allah SWT juga mengisahkan kehidupan para nabi terdahulu hingga Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi. Di mana ada banyak kaum yang durhaka kepada rasul utusan-Nya yang pada akhirnya Allah SWT menurunkan azab kepada mereka, sebagaimana firman-Nya dalam surah Al-Ankabut ayat 21, يُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَرْحَمُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَاِلَيْهِ تُقْلَبُوْنَ - ٢١Artinya "Dia Allah mengazab siapa yang Dia kehendaki dan memberi rahmat kepada siapa yang Dia kehendaki, dan hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan."Salah satu kisah kaum yang menuai azab adalah kaum Nabi Nuh AS. Orang-orang zalim tersebut dilanda banjir اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَلَبِثَ فِيْهِمْ اَلْفَ سَنَةٍ اِلَّا خَمْسِيْنَ عَامًا ۗفَاَخَذَهُمُ الطُّوْفَانُ وَهُمْ ظٰلِمُوْنَArtinya "Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim." QS Al-Ankabut 14Selain itu, redaksi detikHikmah juga menyajikan kisah-kisah tentang manusia akhir zaman atau menjelang datangnya kiamat, kisah tentang kehidupan setelah mati, kisah tentang surga dan neraka, dan kisah-kisah penuh hikmah tersebut disadur dari kitab-kitab karya ulama-ulama tafsir kenamaan, seperti Imam Ibnu Katsir dalam Qashshas al-Anbiyaa', Ibnu Hisyam dalam Sirah Nabawiyah, hingga kitab-kitab karangan Ibnu Qayyim al-Jauziyah yang membahas mengenai kehidupan surga dan neraka.
kisah inspiratif islam singkat